Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. – Filipi 1:21 (TB)
Sejak kecil, saya telah berjalan di bawah payung pendidikan Kristen (TK-SMA) , namun ironisnya, tidak pernah benar-benar mengenal Siapa Yesus. Ketika memasuki dunia pasca-sekolah, saya mulai merasakan kepahitan terhadap ajaran agama Kristen dan mencari kebenaran tentang Tuhan dari berbagai sudut pandang. Ketertarikan saya pada hal-hal spiritual sudah terpatri sejak dulu. Meskipun perjalanan ini belum membawa saya kepada pemahaman yang pasti tentang Tuhan, saya tetap hidup dengan prinsip bahwa memiliki hati yang baik dan tidak menyakiti orang lain adalah hal yang terpenting.
Hidup saya berlanjut tanpa ikatan agama, dengan keyakinan bahwa Tuhan ada, meskipun saya tidak mengikuti suatu agama tertentu. Suatu hari, sebuah undangan dari atasanku untuk menghadiri gereja menjadi titik balik dalam hidup saya. Awalnya, saya hanya menemaninya tanpa benar-benar merasakan kehadiran Tuhan. Namun, pada kesempatan kedua itu, sesuatu yang luar biasa terjadi.
Tuhan menangkap hati dan pikiran saya dengan kehadiran-Nya yang begitu dahsyat. Mulai dari saat itu, saya merasakan kedekatan pribadi dengan Yesus. Setiap langkah hidup saya mulai diarahkan oleh-Nya, dan saya diberi kesempatan untuk belajar Alkitab dengan beberapa orang yang luar biasa.
Melalui berbagai kesempatan belajar di berbagai seminari Alkitab, baik lokal maupun internasional (STT Pertamburan,Charis Bible Collage,WIBI-Peter Youngren), saya semakin mengenal Yesus secara mendalam. Saya bersyukur atas anugerah-Nya yang telah memimpin saya hingga menyelesaikan pendidikan S2 di STT Injili Indonesia.
Sekarang, saya merasa sangat bersyukur dengan setiap aspek dalam hidup saya. Setiap langkah saya terus diarahkan oleh Yesus, dan saya diberi kesempatan untuk bertemu dengan banyak orang percaya yang luar biasa. Hidup saya penuh dengan berkat dan kebaikan-Nya, dan saya berharap dapat terus menjadi saluran berkat bagi orang lain sesuai dengan Firman-Nya. Amin. 😊